C.Individu,
Keluarga dan Masyarakat
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya
yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya
Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui
proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau
pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas
tersendiri. Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses
diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian
hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional
dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keseluruhan yang lebih
dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan:
- Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
- Pendirian Empiristik dan environmentalistik. ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan
psikologi
·
Masa
vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.
Pada masa vital ini individu
menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.
·
Masa
estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa estetik ini dianggap
sebagai masa pertumbuhan arasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan
bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera.
·
Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira
13 tahun atau 14 tahun
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara
lain :
- Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan
jasmani dengan prestasi sekolah
-Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
-Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
-Kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal
itu dianggap tidak penting
-Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
-Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
-Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang
konkrit
-Amat realistik ingin tahu, ingin belajar
-Gemar membentuk kelompok sebaya
·
Masa
sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
KELUARGA
DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Keluarga
adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat. Keluarga
merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai
gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi
kejelasan tentang konsep keluarga .
1.
Keluarga
terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau
adopsi.
2.
para
anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk suatu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu
hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak
saja
3.
Keluarga
itu merupakan satu kesatuan orang-orang
yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami
dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
4.
Keluarga
itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar
sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan
ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam
satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti. Satu keluarga ini dapat
juga terwujud menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang
lain, baik yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama
hidup dalam satu rumah tangga dengan keluarga inti. Koentjaraningrat membedakan
3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
- keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak laki-laki maupun anak perempuan
- keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti dari anak-anak lelaki
- Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keuarga batih/inti anak-anak perempuan
Dalam
keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau
oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
- Fungsi biologis
- Fungsi Pemeliharaan
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi Keagamaan
- Fungsi Sosial
MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN
MANUSIA
Masyarakat
adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada
masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Peter L
Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu :
“ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas
sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat
adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat
digolongkan menjadi :
- Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
- Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok social. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan:
- - Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab
- - Masyarakat Industri. Contoh tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las
D.Pemuda
dan Sosialisasi
Pemuda
Indonesia
Pemuda dalam pengertian adalah
manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program
pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti.
Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi ideologis politis,
generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan
calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan
lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu
:
1.
Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku
sekolah
2.
Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan
tinggi dan akademi
3.
Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi
yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
Akan tetapi,
apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan
menjadi dua yaitu
1.
Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
2.
Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang
pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan
demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses
sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial
yang bersangkutan.
Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian
seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan
kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar
dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau
“saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1.
Dalam
proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara
orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai,
tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi
dandapt dipercaya
2.
Dalam
proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh
penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan
ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
INTERNALISASI,
BELAJAR DAN SPESIALISASI
Ketiga
kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama.
Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Arti dari istilah
internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut. Sedangkan Istilah belajar ditekankan
pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki
oleh seorang individu. Dan istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn
telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang
agak panjang dan lama
Contoh:
Peran Pemuda dalam Pengembangan Pendidikan
Sejak zaman pergerakan nasional Indonesia, peranan pemuda
sangat besar, dan dalam perjuangannya banyak melalui pendidikan bangsa.
Tengoklah misalnya perjuangan Budi Oetomo, Taman Siswa dan lainnya. Para Founding
Fathers pun banyak melakukan pendidikan bangsa, misalnya Soekarno tidak
henti-hentinya mendidik bangsa terutama untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa,
semangat nasionalisme dengan pendidikan politik dan yang juga dikenal dengan nation
and character building.
Pada saat ini pemuda juga dituntut untuk mengembangkan dan
memajukan pendidikan. Tentu saja sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
perkembangan zaman. Para pendidik dituntut bukan hanya sekedar mentransfer ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi harus dapat berperan menjadikan anak didik
menjadi manusia Indonesia yang maju, mandiri, bermartabat, bermakna dalam
kehidupannya baik dalam hubungannya dengan masyarakat, alam dan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Disamping menjadi pendidik yang baik, para pemuda dapat
menjadi volunteer yang berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada masa lalu ada mahasiswa yang dimobilisasi menjadi pendidik secara sukarela
terutama di daerah terpencil. Pada saat ini pemuda dapat berinovasi bagaimana
berperan untuk membangun bangsa. Bagaimanapun para pemuda saat ini, pada
saatnya nanti akan menjadi pemimpin yang antara lain bertanggung jawab untuk
mencerdaskan bangsa, karena hal itu merupakan amanat konstitusi.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com