Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang
yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi
hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima,
dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
·
Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya
partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator
atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
·
Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu
yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan
biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied
Cangara, 2008;22-24).
·
Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan
yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk
mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam
tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang
digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk
hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir
/utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam
aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media
komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat,
seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal
penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi
kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang
dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang
dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi
yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat
raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar
tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
·
Penerima, Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa
dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa
Inggris disebut audience ataureceiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen
penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan, atau saluran.
·
Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan
(Hafied Cangara, 2008;22-27).
Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui
Komunikasi
- Ide
(gagasan) => Si Sender (pengirim)
- Perumusan
Dalam perumusan,
disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
- Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb. - Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan. - Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si nreceiver. - Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Hambatan-Hambatan
Dalam Komunikasi
Melakukan
komunikasi yang efektif tidaklah mudah. Beberapa ahli menyatakan bahwa tidak
ada proses komunikasi yang sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat
hambatan. Hambatan komunikasi pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
a).
Hambatan yang bersifat objektif, yaitu hambatan terhadap proses komunikasi yang
tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih disebabkan oleh keadaan
yang tidak menguntungkan. Misalnya karena cuaca, kebisingan kalau komunikasi di
tempat ramai, waktu yang tidak tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun
karena tidak kesamaan atau tidak “in tune” dari frame of reference dan field of
reference antara komunikator dengan komunikan.
b).
Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di buat orang
lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan kepentingan, prasangka,
tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan komunikasi.
Sedangkan
kalau diklasifikasikan hambatan komunikasi meliputi :
1.
Gangguan (Noises), terdiri dari :
- Gangguan mekanik
(mechanical/channel noise), yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi
atau kegaduhan yang bersifat fisik.
- Gangguan semantik (semantic
noise), yaitu bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya
menjadi rusak. Lebih banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu
istilah atau konsep terdapat perbedaan antara komunikator dengan
komunikan.
- Gangguan personal (personnel
noise), yaitu bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator
yang sedang kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi
psikologis, misalnya tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
2.
Kepentingan (Interest) Interest akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang
yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi
perhatian kita tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan
tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang
tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3.
Motivasi Motif atau daya dorong dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya.
Pada umumnya motif seseorang berbeda-beda jenis maupun intensitas dengan yang
lainnya, termasuk intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.
Semakin komunikasi sesuai motivasinya semakin besar kemungkinan komunikasi itu
dapat diterima dengan baik oleh pihak komunikan.
4.
Prasangka (Prejudice) Sikap seseorang terhadap sesuatu secara umum selalu
terdapat dua alternatif like and dislike, atau pun simpati dan tidak simpati.
Dalam sikap negatif (dislike juga tidak simpati) termasuk prasangka yang akan
melahirkan curiga dan menentang komunikasi. Dalam prasangka emosi memaksa
seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar stereotif (tanpa menggunakan
pikiran rasional). Emosi sering membutakan pikiran dan pandangan terhadap fakta
yang nyata, tidak akan berpikir secara objektif dan segala yang dilihat selalu
akan dinilai negatif.
5.
Evasi Komunikasi Evasion of communication adalah gejala mencemoohkan dan
mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan atau menyesatkan
pesan komunikasi. Menurut E. Cooper dan M. Johada yang dikutip oleh Onong
Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi” menyatakan
beberapa jenis evasi :
- Menyesatkan pengertian
(understanding derailed), contoh : Apabila seorang mahasiswa menyerukan
pada teman-temannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin
masuk kuliah, rajin membaca, dan menghormati dosen. Maka komunikasinya
oleh mahasiswa lain mungkin akan diangggap sebagai usaha mencari muka.
- Mencacadkan pesan komunikasi
(message made invalid), contoh : Apabila seorang siswa A tidak disenangi
oleh siswa B, C, D, dan E. Ketika B melihat A sedang dinasehati guru BP,
maka B mengatakan pada C bahwa A sedang dimarahi Guru BP. C mungkin
mengatakan pada D bahwa A sedang dimaki-maki Guru BP. Dan D mengatakan
pada E bahwa A diskor oleh Guru BP.
- Mengubah kerangka referensi
(changing frame of reference), menunjukkan seseorang yang menggapi
komunikasi dengan diukur oleh kerangka referensi sendiri, menurut
seleranya sendiri tanpa memperhatikan kerangka referensi orang yang akan
diberikan pesan tersebut.
Klasifikasi
Komunikasi Dalam Organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang
di tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
cth: presentasi
b. Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
c. Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah
pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
cth:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok
berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Cth: debat partai politik
4.Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
komunikasi yang berlangsung resmi
cth: rapat pemegang saham
b. Komunikasi Informal
komunikasi yang tidak resmi
cth : berbicara dengan teman
Faktor-Faktor Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
- Faktor ekstern,
- Faktor intern.
Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut
lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan
perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab
penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan
perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal,
misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan
baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang
memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja
diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat
ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak
memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan
bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada
gilirannya tidak akan sanggup survive.
Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem
hubungan antar anggota,
- Problem
keuangan.
- Problem
dalam proses kerja sama
Pengertian perubahan
Perubahan adalah merupakan suatu proses yang
sangat rumit dan untuk bekerja secara efektif dengan lingkungan terutama dengan
orang-orang di sekitar kita, maka penting sekali untuk dapat memahami beberapa
karakteristik yang berkaitan dengan proses perubahan ini.
Bila kita dapat memahami proses perubahan,
maka dalam hal pengambilan keputusan akan lebih didasarkan pada informasi
tentang bagaimana membantu seseorang atau orang lain dan mengurangi frustasi
pada diri.
ciri-ciri pengembangan
organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan
akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang
utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat
individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran
organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan
sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri
agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi,
memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan
di lingkungan yang selalu berubah.
Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi.
Ada berbagai teknik
yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam
organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
1. Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama
diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering
disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing
masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing
peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta
ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam
efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim.
Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang
menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
3. Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta
diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap
mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka).
Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para
penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan
kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan
perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya
komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas
dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA
dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
5. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup
activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar
kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam
koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau
memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
6. Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD
mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode
kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian
memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah
diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
7. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di
dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan
Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang
efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada
aspek manusia maupun aspek produksi.
8. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini,
konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara
menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan
atau konflik antar-individu dan kelompok
Pengertian Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.Cara alamiahmempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Tipe-Tipe
Kepemimpinan.
1.Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkan k
epada kekuatan kekuasaan
b.Menganggap dirinya
paling berkuasa
c. Keras dalam
mempertahankan prinsip
d. Jauh dari para
bawahan
e. Perintah diberikan
secara paksa
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-ciri antara lain :
a. Memberikebebasan
kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak
terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan
tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai
wibawa
e. Tidak ada
koordinasi dan pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Pemimpin bertindak
sebagai bapak
b. Memperlakukan
bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c. Selalu
memberikan perlindungan
d. Keputusan ada
ditangan pemimpin.
4. Tipe Militerlistik
Ciri-ciri antara lain :
a. Dalam
komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan
sistem komando/ perintah
c. Segala
sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang
tinggi, kadang bersifat kaku
5. Tipe Demokratis
Ciri-ciri antara lain :
a.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi
kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide b aru
d. Dalam pengambilan
keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi
individu
6.Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama
dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Teori Kepemimpinan
1. Teori Kelebihan
2. Teori Sifat
3. Teori Keturunan
4. Teori Kharismatis
5. Teori Bakat
6. Teori Sosial.
Pendapat : di dalam
Kepimpinan pasti terdapat organisasi yang ia pimpin dan organisasi itu pasti
akan berkembang dan terus berkembang karna adanya komunikasi yang baik antara
pemimpin dan bawahannya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-komunikasi/
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/19/bagaimana-menyalurkan-ide-melalui-komunikasi/
http://bec00n.blogspot.com/2012/11/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi.html
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/faktor-faktor-perubahan-organisasi/
http://revafachrulh.wordpress.com/
http://kanissaputri.blogspot.com/2013/11/ciri-ciri-pengembangan-organisasi.html